Paris Saint-Germain (PSG) menciptakan sejarah baru di dunia sepak bola Eropa. Mereka berhasil meraih gelar Liga Champions pertamanya dengan kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, Minggu (1 Juni 2025) dini hari WIB. Kemenangan ini sekaligus mencatatkan rekor margin kemenangan terbesar dalam final Liga Champions era modern.
Kemenangan dramatis ini menjadi puncak kesuksesan PSG yang meraih treble winners musim ini setelah sebelumnya menjuarai Ligue 1 dan Coupe de France. Dominasi PSG atas Inter Milan di final sungguh luar biasa, membuat tim asal Italia tersebut tak berkutik sepanjang pertandingan.
Dominasi Mutlak PSG: Inter Milan Tak Berdaya
Sejak peluit pertama dibunyikan, PSG langsung menunjukkan intensitas permainan tinggi. Mereka menguasai jalannya pertandingan dan menekan Inter Milan tanpa henti.
Keunggulan PSG tercipta di menit ke-12 melalui gol Achraf Hakimi yang memanfaatkan umpan akurat Désiré Doué. Delapan menit berselang, Doué sendiri mencatatkan namanya di papan skor setelah tembakannya membentur Federico Dimarco dan mengecoh kiper Yann Sommer.
PSG terus menekan di babak kedua. Doué mencetak gol keduanya di menit ke-63, memperlebar keunggulan menjadi 3-0. Khvicha Kvaratskhelia kemudian menambah gol keempat dengan tendangan chip yang cantik melewati Sommer di menit ke-73.
Senny Mayulu, yang masuk sebagai pemain pengganti, melengkapi pesta gol PSG dengan gol kelima di menit ke-86. Skor akhir 5-0 menjadi bukti dominasi mutlak PSG atas Inter Milan di laga final.
Rekor Baru Tercipta di Allianz Arena
Kemenangan 5-0 PSG atas Inter Milan menjadi margin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions dan Piala Champions sejak 1962.
Inter Milan menjadi tim pertama yang kebobolan lima gol di final Liga Champions. Rekor sebelumnya adalah kemenangan Benfica 5-3 atas Real Madrid di final Piala Champions tahun 1962.
Rincian Gol yang Tercipta
Gol pertama PSG dicetak oleh Achraf Hakimi di menit ke-12, memanfaatkan umpan cerdik dari Désiré Doué.
Gol kedua tercipta delapan menit kemudian, ketika tembakan Doué membentur Dimarco sebelum masuk gawang.
Doué mencetak gol keduanya di menit ke-63, memanfaatkan umpan Vitinha.
Kvaratskhelia menambah gol keempat PSG di menit ke-73 melalui tendangan chip yang indah.
Gol kelima dicetak oleh Senny Mayulu di menit ke-86, setelah menerima umpan dari Bradley Barcola.
PSG Raih Treble Winners, Inter Milan Kecewa
Gelar Liga Champions ini menjadi yang pertama bagi PSG sepanjang sejarah klub. Mereka melengkapi musim yang luar biasa dengan meraih treble winners setelah sebelumnya juara Ligue 1 dan Coupe de France.
Bagi Inter Milan, kekalahan ini menjadi mimpi buruk. Mereka gagal menghentikan laju gemilang PSG dan harus menerima kenyataan pahit sebagai tim pertama yang kebobolan lima gol di final Liga Champions. Ini juga menjadi kekalahan kedua beruntun di final Liga Champions setelah kalah dari Manchester City tahun lalu.
Susunan pemain kedua tim juga turut memberikan gambaran kekuatan masing-masing tim. PSG menurunkan formasi 4-3-3 yang efektif, sementara Inter Milan bermain dengan formasi 3-5-2 yang gagal membendung gempuran PSG. Performa individual pemain PSG, khususnya Doué dan Kvaratskhelia, juga menjadi kunci kemenangan telak ini. Kemenangan PSG ini menandai kebangkitan sebuah kekuatan baru di sepak bola Eropa. Mereka telah membuktikan kualitas dan kedalaman skuadnya, serta menorehkan sejarah baru bagi klub.