Presiden Inter Milan, Beppe Marotta, memberikan pernyataan pasca kekalahan telak 0-5 timnya dari Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions 2025. Pertandingan yang digelar di Allianz Arena, Munich, ini disebut sebagai final paling timpang dalam sejarah kompetisi antarklub Eropa. Inter Milan menorehkan catatan sejarah buruk sebagai tim pertama yang kebobolan lima gol di final era Liga Champions.
Kekalahan ini merupakan pukulan telak bagi Inter. Namun, Marotta menekankan pentingnya melihat pencapaian positif sepanjang musim. Perjalanan Inter menuju final, melewati tim-tim kuat seperti Bayern Muenchen dan Barcelona, patut diapresiasi.
Kekalahan Telak dan Refleksi Musim
Marotta mengakui keunggulan mutlak PSG. Ia menyebut laga tersebut sebagai malam yang negatif bagi Inter. Namun, ia tetap bangga dengan perjalanan tim di Liga Champions.
Inter telah menunjukkan kualitasnya dengan mencapai final. Keberhasilan menyingkirkan klub-klub besar merupakan bukti kapabilitas tim.
Marotta juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pemain, pelatih, dan suporter yang telah memberikan dukungan penuh. Dukungan suporter yang hadir langsung di Munich patut dihargai.
Masa Depan Pelatih Simone Inzaghi
Terlepas dari kekalahan memalukan, Marotta memastikan posisi pelatih Simone Inzaghi aman. Tidak ada evaluasi negatif terhadap kinerja Inzaghi.
Pertemuan yang dijadwalkan setelah final sudah direncanakan sebelumnya. Inzaghi dianggap telah menunjukkan profesionalisme dan kontribusi besar bagi klub selama beberapa tahun terakhir.
Marotta menegaskan komitmennya terhadap Inzaghi. Keputusan untuk mempertahankan Inzaghi telah diambil jauh sebelum final.
Tantangan Serie A dan Optimisme Masa Depan
Marotta juga menyinggung persaingan finansial yang semakin ketat di sepak bola Eropa. Ia menyatakan Serie A bukan lagi surga sepak bola, dan kini menjadi liga transisi.
Pemain-pemain terbaik cenderung hengkang ke liga lain yang menawarkan gaji lebih tinggi. Ini menjadi tantangan besar bagi klub-klub Serie A.
Namun, Marotta tetap optimistis. Ia percaya sepak bola Italia dapat bersaing kembali dengan mengandalkan kompetensi dan dukungan terhadap talenta lokal.
Pengembangan talenta lokal dan pelatih-pelatih asal Italia sangat penting. Dengan kompetensi yang tepat, sepak bola Italia bisa kembali ke puncak.
Kekalahan di final Liga Champions menjadi pelajaran berharga bagi Inter Milan. Namun, perjalanan tim hingga ke partai puncak tetap menjadi pencapaian luar biasa. Komitmen terhadap pengembangan pemain lokal dan strategi jangka panjang menjadi kunci kebangkitan sepak bola Italia.