Dunia olahraga figure skating dikejutkan dengan kabar perceraian Yuzuru Hanyu, atlet asal Jepang yang namanya telah melambung tinggi di kancah internasional. Pernikahan yang baru berusia tiga bulan ini berakhir, meninggalkan banyak pertanyaan di benak publik. Keputusan kontroversial ini diambil Hanyu sendiri, dengan alasan yang menyoroti dampak besar dari sorotan media terhadap kehidupan pribadinya.
Yuzuru Hanyu, atlet figure skating yang kerap dijuluki “Pangeran Es”, bukan hanya figur olahraga biasa. Prestasinya yang gemilang telah membawanya ke puncak dunia.
Profil Yuzuru Hanyu: Sang Pangeran Es
Lahir di Sendai, Jepang, pada 7 Desember 1994, Hanyu memulai perjalanan kariernya di dunia figure skating sejak usia empat tahun.
Bakatnya yang luar biasa membuahkan hasil gemilang. Ia menorehkan sejarah sebagai skater pertama dari luar Amerika Serikat dan Eropa yang meraih medali emas Olimpiade di Sochi 2014.
Keberhasilannya tidak berhenti sampai di situ. Hanyu kembali mencetak sejarah di Olimpiade Pyeongchang 2018 dengan mempertahankan medali emasnya, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sejak Dick Button melakukannya 66 tahun sebelumnya.
Di usia 23 tahun, ia bahkan menerima Penghargaan Kehormatan Rakyat pemerintah Jepang, sebuah bukti nyata pengakuan atas dedikasinya dan prestasinya yang luar biasa.
Saat ini, ia tinggal di Toronto, Ontario, Kanada.
Prestasi Memukau Yuzuru Hanyu
Daftar prestasi Yuzuru Hanyu sangatlah panjang dan mengesankan. Berikut beberapa capaiannya yang paling menonjol:
- Olimpiade: Medali emas di Olimpiade Sochi 2014 dan Pyeongchang 2018 (tunggal putra).
- Kejuaraan Dunia: Medali emas di Helsinki 2017 dan Saitama 2014 (tunggal putra); medali perak di Saitama 2019, Boston 2016, dan Shanghai 2015 (tunggal putra); medali perunggu di Stockholm 2021 dan Nice 2012 (tunggal putra).
- Kejuaraan Empat Benua: Medali emas di Seoul 2020 (tunggal putra); medali perak di Gangneung 2017, Osaka 2013, dan Taipei 2011 (tunggal putra).
Perceraian Setelah Tiga Bulan Pernikahan
Kabar perceraian Hanyu mengejutkan banyak penggemar. Ia mengumumkan perpisahannya dengan istri setelah tiga bulan pernikahan, yang telah diumumkan pada bulan Agustus tahun ini.
Alasan di balik keputusan ini cukup mengejutkan. Hanyu mengungkapkan bahwa ia tidak mampu melindungi istrinya dari kejaran paparazi yang terus-menerus.
Kehidupan pribadi Hanyu dan istrinya terganggu oleh perhatian media yang berlebihan. Bukan hanya pasangan tersebut, keluarga dan teman dekat mereka juga menjadi sasaran.
Dalam pernyataan di media sosialnya, Hanyu menjelaskan bahwa ia ingin istrinya bahagia tanpa tekanan dan gangguan yang disebabkan oleh paparazzi. Ia menilai bahwa melindungi istrinya dari hal tersebut di luar kemampuannya.
Hanyu menyatakan bahwa pengalamannya yang terbatas membuatnya sulit untuk menjaga keamanan dirinya dan istrinya dalam situasi yang demikian. Ia merasa hal tersebut tidak tertahankan.
Hingga saat ini, identitas istri Hanyu masih dirahasiakan. Yang diketahui publik, istrinya adalah warga sipil biasa, bukan figur publik.
Kisah Yuzuru Hanyu, atlet berprestasi yang memilih mengakhiri pernikahannya karena tekanan media, memberikan gambaran tentang sisi lain kehidupan seorang selebriti, bahkan di luar lingkup olahraga. Keputusannya yang mengedepankan kebahagiaan pasangannya patut menjadi perenungan, sekaligus mengingatkan kita tentang pentingnya menghormati privasi individu.