Francesco Bagnaia, pebalap Ducati Lenovo, langsung mengarahkan fokusnya pada balapan MotoGP 2024 seri selanjutnya di Sirkuit Amerika, yang akan berlangsung pada 12-14 April mendatang. Hasil kurang memuaskan di MotoGP Portugal di Sirkuit Algarve, Portimao, menjadi penyemangat untuk bangkit di seri berikutnya.
Di MotoGP Portugal, Bagnaia, sang juara bertahan, mengalami serangkaian nasib buruk. Baik di Sprint Race maupun balapan utama, ia seakan tidak diuntungkan.
Pada Sprint Race, Bagnaia awalnya memimpin dengan tenang. Namun, ia tiba-tiba kehilangan kendali motor dan melebar, akhirnya hanya finis di posisi keempat. Kejadian ini tentu mengecewakan bagi pebalap berjuluk Pecco ini.
“Kami tidak dalam kondisi terbaik, dan jelas kami tidak dapat menemukan solusi yang tepat, meski perasaannya sangat baik kemarin dan pagi ini,” ungkap Bagnaia, seperti dikutip dari laman resmi Ducati Corse pada Senin (25/3/2024).
Situasi semakin buruk di balapan utama. Bagnaia kesulitan bersaing di barisan depan dan akhirnya mengalami kecelakaan setelah terlibat insiden dengan Marc Marquez (Gresini Racing) di sisa tiga lap terakhir. Ia pun gagal menyelesaikan balapan.
“Itu sangat disayangkan, kami sekarang akan fokus pada balapan berikutnya karena usai pemanasan, saya merasa memiliki potensi untuk bertarung di depan, tetapi kami tidak dapat memanfaatkannya,” kata Bagnaia menjelaskan kekecewaannya.
“Saya sangat menyesal, karena kami telah bekerja dengan baik. Namun, kami melewatkan sesuatu pada balapan hari ini (MotoGP Portugal),” tambahnya, mengakui adanya kesalahan yang perlu dievaluasi timnya.
Hasil buruk di Portugal membuat Bagnaia hanya mengumpulkan 6 poin dari posisi keempat di Sprint Race. Posisinya di klasemen sementara pun turun ke peringkat keempat dengan total 37 poin, tertinggal 3 poin dari Jorge Martin (Prima Pramac) yang menjadi pemenang GP Portugal dan kini memimpin klasemen.
Kegagalan di Portugal menjadi pukulan telak bagi ambisi Bagnaia mempertahankan gelar juara dunia. Ia harus segera memperbaiki performa dan menemukan solusi atas masalah yang dihadapi timnya. Analisis mendalam terhadap performa motor dan strategi balap sangat krusial untuk menghadapi balapan di Amerika Serikat.
Balapan MotoGP Amerika Serikat di Sirkuit Amerika menjadi kesempatan Bagnaia untuk menebus kegagalan dan mengejar ketertinggalan dari Jorge Martin. Sirkuit Amerika yang menantang akan menguji kemampuan dan mentalitas Bagnaia dalam menghadapi tekanan.
Analisis terhadap insiden di Portugal, khususnya insiden dengan Marc Marquez, juga perlu dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Kolaborasi yang lebih baik antara Bagnaia dan tim teknisnya akan menjadi kunci kesuksesan di balapan selanjutnya.
Faktor cuaca dan kondisi lintasan di Amerika Serikat juga perlu dipertimbangkan. Tim Ducati Lenovo harus mempersiapkan strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai kemungkinan kondisi balapan. Pengalaman Bagnaia di sirkuit tersebut diharapkan dapat membantu tim dalam menentukan strategi yang optimal.
Pertarungan di klasemen MotoGP 2024 diprediksi akan semakin sengit. Bagnaia harus menunjukkan penampilan terbaiknya di Amerika Serikat jika ingin kembali ke jalur juara dan bersaing memperebutkan gelar juara dunia.
Kehilangan poin penting di Portugal memaksa Bagnaia untuk tampil maksimal di setiap seri selanjutnya. Tekanan untuk mengejar ketertinggalan dari Jorge Martin akan semakin besar, dan bagaimana ia mengatasi tekanan tersebut akan sangat menentukan.
Secara keseluruhan, MotoGP Portugal menjadi pelajaran berharga bagi Bagnaia dan tim Ducati Lenovo. Mereka perlu melakukan evaluasi menyeluruh dan mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan di balapan-balapan selanjutnya dalam perebutan gelar juara dunia.