Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Rani Mauliani, mengutarakan kekhawatirannya terkait rencana Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk mengganti nama rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi “rumah sakit internasional”. Ia menekankan pentingnya kesiapan fasilitas dan tenaga medis sebelum perubahan nama dilakukan.
Rani khawatir perubahan nama saja tidak diimbangi peningkatan kualitas pelayanan. Ia tidak ingin masyarakat kecewa karena terkesan dengan nama “internasional”, tetapi kenyataannya pelayanan masih seperti Puskesmas.
Persiapan Matang Sebelum Perubahan Nama RSUD
Menurut Rani, perubahan nama RSUD menjadi rumah sakit internasional membutuhkan persiapan yang matang. Hal ini penting untuk menghindari kekecewaan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai, imbuhnya, nama berubah namun kualitas pelayanan tetap rendah.
Rani meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk terus melakukan pembenahan agar pelayanan kesehatan di Jakarta semakin membaik. Hal ini penting meskipun nama rumah sakit tidak diubah.
Pelayanan Kesehatan Harus Sesuai Standar Internasional
Rani menekankan pentingnya kesesuaian antara nama dan kualitas pelayanan. Nama “rumah sakit internasional” harus diimbangi dengan pelayanan yang setara dengan standar internasional.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas, menurut Rani, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Sebaliknya, pelayanan yang buruk akan menurunkan kepercayaan masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Berencana Mengganti Nama RSUD
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berinisiatif mengganti nama RSUD karena menurutnya, penggunaan nama RSUD dapat menurunkan persepsi masyarakat terhadap kualitas rumah sakit tersebut.
Ia mencontohkan RSUD Tarakan yang menurutnya memiliki fasilitas dan alat yang memadai, tetapi nama RSUD dianggap menurunkan grade rumah sakit tersebut.
Pramono Anung berpendapat, perubahan nama menjadi “Rumah Sakit Internasional Tarakan” akan meningkatkan citra dan daya tarik rumah sakit tersebut. Ia berharap perubahan nama ini akan membawa dampak positif.
Perdebatan seputar rencana perubahan nama RSUD ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara branding dan kualitas pelayanan. Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan kunci utama untuk meraih kepercayaan masyarakat, terlepas dari namanya.
Ke depan, diharapkan ada transparansi dan keterlibatan publik dalam proses pengambilan keputusan yang berdampak besar pada akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Jakarta.