Paris Saint-Germain (PSG) menorehkan sejarah baru dengan meraih gelar juara Liga Champions untuk pertama kalinya. Kemenangan gemilang ini diraih setelah mereka mengalahkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 dalam pertandingan final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich, Minggu dini hari WIB. Pertandingan ini menandai dominasi mutlak PSG atas lawan-lawannya.
Kemenangan ini terasa semakin istimewa karena diraih tanpa kehadiran beberapa bintang seperti Lionel Messi, Neymar, dan Kylian Mbappé. Hal ini membuktikan transformasi tim yang efektif di bawah arahan pelatih Luis Enrique.
Dominasi PSG di Allianz Arena
PSG langsung tampil menekan sejak peluit pertama dibunyikan. Achraf Hakimi memecah kebuntuan pada menit ke-12, disusul gol kedua dari Desire Doue delapan menit kemudian.
Tempo tinggi permainan PSG membuat Inter Milan kesulitan mengembangkan permainan. Dominasi PSG berlanjut hingga babak kedua.
Doue kembali mencetak gol di babak kedua, menambah pundi-pundi gol PSG. Khvicha Kvaratskhelia dan Senny Mayulu kemudian turut menyumbangkan gol, memastikan kemenangan 5-0.
Rekor Baru dan Transformasi Tim
Kemenangan 5-0 ini merupakan margin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions. Inter Milan pun menjadi tim pertama yang kebobolan lima gol di final sejak bergantinya format European Cup menjadi Liga Champions.
Di bawah arahan Luis Enrique, PSG menjelma menjadi tim yang lebih kompak dan solid. Permainan kolektif menjadi kunci keberhasilan mereka.
Keberhasilan ini juga membuktikan visi dan strategi Luis Enrique dalam membangun tim tanpa mengandalkan hanya pada beberapa pemain bintang.
Reaksi Beragam dan Haru Sang Pelatih
Giovanni Capuano, pengamat sepak bola Italia, melontarkan kritik pedas atas penampilan Inter Milan yang dianggapnya memalukan. Ia bahkan menyebut kekalahan tersebut sebagai “penghinaan olahraga”.
Di sisi lain, kemenangan PSG diwarnai dengan momen haru bagi Luis Enrique. Ia mendedikasikan kemenangan ini untuk mendiang putrinya, Xana Enrique, yang meninggal dunia pada tahun 2019 karena kanker tulang langka.
Luis Enrique mengungkapkan rasa harunya, mengingat perjuangan dan kenangan bersama putrinya yang selalu menjadi inspirasi.
PSG resmi menjadi klub ke-24 yang mengangkat trofi Si Kuping Besar, menambah daftar klub asal Prancis yang pernah menjuarai Liga Champions setelah Olympique Marseille pada tahun 1993. Real Madrid masih memimpin daftar juara dengan 15 gelar. Kemenangan PSG ini menjadi catatan sejarah tersendiri dalam perjalanan Liga Champions. Dominasi mereka di final membuktikan kekuatan tim yang dibangun dengan strategi permainan kolektif dan solid. Kemenangan ini juga membawa pesan emosional dari sang pelatih yang mendedikasikannya untuk sang putri tercinta.