Kekalahan Manchester United di final Liga Europa 2024/2025 menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan pelatih mereka, Ruben Amorim. Setan Merah takluk 0-1 dari Tottenham Hotspur di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB. Hasil ini menjadi pukulan telak bagi tim yang baru enam bulan dilatih Amorim.
Apalagi, sebelumnya Man United juga telah tersingkir di babak kelima Piala FA dan perempat final Carabao Cup. Di liga domestik, mereka terpuruk di peringkat ke-16 klasemen sementara Premier League.
Masa Depan Amorim di Man United Dipertanyakan
Kontrak Amorim bersama Man United masih tersisa enam bulan. Namun, rentetan hasil buruk belakangan ini, termasuk hanya meraih enam kemenangan di Premier League dalam enam bulan terakhir, memicu spekulasi mengenai masa depannya di Old Trafford.
Pelatih asal Portugal itu sendiri telah memberikan pernyataan tegas terkait masa depannya. Ia menekankan kesiapannya untuk pergi jika manajemen dan suporter merasa dirinya tak lagi dibutuhkan.
Amorim: Saya Tidak Akan Minta Pesangon
Amorim menyatakan bahwa ia tidak akan meminta kompensasi jika dipecat. Sikapnya ini menunjukkan profesionalisme dan kesediaan untuk menerima konsekuensi dari performa tim yang kurang memuaskan.
“Aku tidak bisa memperlihatkan apa pun kepada suporter, jadi saat ini ada sedikit kurangnya kepercayaan,” ungkap Amorim kepada ESPN. “Jika direksi dan suporter merasa aku bukan orang yang tepat, keesokan harinya aku akan pergi tanpa membahas kompensasi,” tambahnya.
Analisis Kinerja Amorim dan Tantangan di Man United
Amorim ditunjuk pada November lalu untuk menggantikan Erik ten Hag. Ekspektasi tinggi dibebankan kepadanya untuk membangkitkan performa Man United. Namun, kenyataannya jauh dari harapan.
Kegagalan di berbagai kompetisi menambah tekanan besar pada Amorim. Ia harus mampu mengubah tren negatif dan meningkatkan performa tim agar bisa bersaing di papan atas Premier League musim depan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Amorim
Beberapa faktor mungkin turut mempengaruhi kinerja Amorim. Bisa jadi ada masalah adaptasi dengan skuad, strategi yang kurang tepat, atau faktor-faktor lain di luar kendalinya.
Analisis yang lebih mendalam perlu dilakukan untuk mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan Man United tampil buruk di bawah kepemimpinannya.
- Kurangnya kekompakan tim.
- Ketidakmampuan untuk mengatasi tekanan pertandingan penting.
- Permasalahan taktikal yang belum terselesaikan.
Manajemen Man United tentu perlu melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka harus menentukan langkah terbaik untuk masa depan klub, termasuk menentukan apakah Amorim adalah orang yang tepat untuk memimpin tim ke arah yang lebih baik.
Meskipun Amorim menyatakan kesediaannya untuk pergi tanpa meminta pesangon, keputusan final tetap berada di tangan manajemen Manchester United. Masa depan Amorim dan Man United kini berada di ujung tanduk, menanti keputusan yang akan menentukan arah perjalanan Setan Merah di musim-musim mendatang.
Kejelasan mengenai masa depan Amorim diharapkan segera terungkap. Keputusan yang diambil haruslah yang terbaik bagi klub dan dapat membangun kembali kepercayaan suporter.