Kompensasi BBM Rp1,5 Juta? Cek Fakta Hoaks Terbaru!

Redaksi

Kompensasi BBM Rp1,5 Juta? Cek Fakta Hoaks Terbaru!
Sumber: Pikiran-rakyat.com

Beredar informasi di media sosial Instagram yang menyebutkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) membuka posko pengaduan bagi pengguna Pertamax yang merasa dirugikan akibat dugaan pencampuran BBM. Unggahan tersebut menjanjikan kompensasi sebesar Rp1,5 juta per kendaraan. Namun, klaim ini perlu diteliti kebenarannya.

Pihak berwenang, Kejaksaan Agung, telah mengindikasikan adanya dugaan tindak pidana dalam pengadaan BBM oleh PT Pertamina Patra Niaga. Direktur Utama perusahaan tersebut, Riva Siahaan, diduga terlibat dalam transaksi pembelian BBM dengan nilai oktan lebih rendah dari yang seharusnya. Ini menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan dari masyarakat terkait kualitas BBM dan potensi kerugian yang dialami konsumen.

Penipuan Berkedok Kompensasi BBM

Informasi mengenai kompensasi Rp1,5 juta yang disebarluaskan melalui tautan di Instagram, nyatanya merupakan modus penipuan digital. Tautan tersebut mengarahkan korban untuk memasukkan data pribadi, seperti nomor KTP dan nomor telepon terhubung Telegram.

Tujuan utama dari penipuan ini adalah untuk mencuri data pribadi pengguna. Setelah korban memasukkan informasi tersebut, data pribadi mereka akan jatuh ke tangan pelaku kejahatan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi serupa yang beredar di media sosial.

Modus Operandi Penipuan Digital

Para pelaku kejahatan siber seringkali menggunakan beragam taktik untuk menipu korban. Salah satu modus yang umum digunakan adalah dengan mengiming-imingi bantuan sosial atau kompensasi.

Korban diarahkan untuk mengakses tautan tertentu guna memeriksa status bantuan tersebut. Tautan ini, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bertujuan untuk mencuri data pribadi korban. Tim Tanggap Insiden Siber (CSIRT) Kota Tangerang telah melakukan penyelidikan dan memastikan tautan tersebut berbahaya.

Bahaya Mengakses Tautan Phishing

Akses ke tautan yang mencurigakan dapat berakibat fatal bagi keamanan data pribadi. Alamat IP dari domain yang diidentifikasi oleh CSIRT terdeteksi sebagai sumber perangkat lunak berbahaya.

Jika korban memasukkan kode verifikasi sekali pakai (OTP), akun Telegram mereka berpotensi diambil alih oleh pelaku kejahatan. Akun tersebut kemudian dapat digunakan untuk berbagai aktivitas ilegal, termasuk menyebarkan lebih banyak tautan penipuan dan melakukan penipuan lainnya. Oleh karena itu, kewaspadaan dan verifikasi informasi sangat penting.

Masyarakat perlu sangat berhati-hati terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama yang menawarkan kompensasi atau bantuan tanpa melalui jalur resmi. Meskipun adanya dugaan pencampuran BBM oleh Pertamina, hingga saat ini belum ada pengumuman resmi terkait kompensasi kepada konsumen. Informasi mengenai langkah-langkah resmi untuk mendapatkan kompensasi, jika ada, akan diumumkan melalui kanal resmi pemerintah dan Pertamina. Tetap waspada dan selalu verifikasi informasi sebelum mengambil tindakan apapun. Dengan demikian, kita dapat melindungi diri dari kejahatan siber dan memastikan keamanan data pribadi kita.

Also Read

Tags

Leave a Comment