Gregoria Marah: Comeback Spektakuler Japan Open 2025?

Redaksi

Gregoria Mariska Tunjung, pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, tengah berjuang melawan vertigo yang menghambatnya untuk kembali berlaga di kancah internasional. Setelah absen dari beberapa turnamen besar sejak akhir Maret 2025, Gregoria menargetkan kembalinya ke lapangan di Japan Open 2025. Ia optimis bisa pulih sepenuhnya dan memberikan performa terbaiknya. Proses pemulihannya pun mendapatkan dukungan penuh dari PBSI.

Kondisi Gregoria saat ini menunjukkan progres positif, meskipun tantangan masih ada. Meskipun secara umum kondisi fisiknya baik, vertigo yang kambuh secara tiba-tiba menjadi penghambat utama. Hal ini membuatnya belum bisa berlatih dan bertanding secara maksimal.

Target Kembali di Japan Open 2025

Gregoria menegaskan keinginannya untuk tampil di Japan Open 2025 yang berlangsung di Tokyo pada 15-20 Juli mendatang. Ia menyatakan tidak mengajukan *protected ranking* karena syarat pengajuannya baru bisa dilakukan setelah absen minimal tiga bulan. Proses pemulihan yang dijalani Gregoria diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu bulan lagi.

Ia berharap bisa kembali ke performa puncaknya pada saat Japan Open. Keikutsertaannya di turnamen bergengsi ini akan menjadi penanda kembalinya Gregoria ke dunia bulu tangkis internasional setelah masa pemulihannya.

Vertigo, Tantangan Utama Gregoria

Vertigo yang dialami Gregoria menjadi tantangan utama dalam pemulihannya. Meskipun kondisi fisiknya secara umum baik, serangan vertigo yang tiba-tiba membuat kondisi fisiknya langsung menurun drastis.

Hal ini yang menjadi kendala utama dalam latihan dan persiapannya untuk kembali bertanding. Gregoria berharap vertigo nya tidak kambuh lagi agar dapat berlatih dan bertanding secara maksimal.

Terapi Akupuntur dan Latihan Keseimbangan

Untuk mengatasi vertigo dan mempercepat proses pemulihan, Gregoria menjalani berbagai terapi. Terapi akupuntur dan latihan keseimbangan rutin dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan dan mengurangi intensitas vertigo.

PBSI juga memberikan pendampingan khusus, baik dari sisi fisik maupun mental. Konsultasi medis mingguan juga menjadi bagian penting dari proses pemulihannya.

Dukungan PBSI dan Harapan Gregoria

PBSI memberikan dukungan penuh kepada Gregoria selama proses pemulihan. Dukungan tersebut meliputi pendampingan fisik dan mental, serta penyediaan fasilitas untuk terapi.

Gregoria berharap dukungan dan doa dari semua pihak agar ia bisa kembali pulih sepenuhnya dan memberikan penampilan terbaik di turnamen-turnamen mendatang. Ia ingin memberikan hasil terbaik sebagai bentuk balas budi atas dukungan yang diberikan.

Gregoria sebelumnya telah absen dari sejumlah turnamen internasional, termasuk Piala Sudirman 2025 dan beberapa turnamen BWF lainnya seperti Thailand Open, Malaysia Masters, Singapore Open, dan Indonesia Open 2025. Absennya di turnamen-turnamen ini memberikan dampak pada peringkatnya.

Namun, dengan tekad dan dukungan yang kuat, Gregoria optimis dapat segera kembali ke lapangan dan menunjukkan kembali kemampuan terbaiknya. Pengalamannya di semifinal Japan Open 2023 menjadi motivasi tambahan untuk kembali berlaga dan meraih hasil yang lebih baik. Ia berharap dapat kembali bersaing di level tertinggi bulu tangkis dunia. Kehadirannya kembali di lapangan akan sangat dinantikan oleh para penggemar bulu tangkis Indonesia.

Also Read

Tags

Leave a Comment